Aturan Tambahan
1.
Baca dengan seksama aturan yang dibuat moderator. Sebelum memposting pesan ke
milis sebaiknya dipelajari baik-baik aturan milis tersebut. Beberapa milis
membuat aturan supaya anggotanya mudah untuk memilih-milih informasi yang ingin
dibaca. Contohnya untuk memposting informasi ada milis yang mensyaratkan
anggotanya untuk menulis subject diawali [info]. Untuk menanyakan tentang
informasi diawali dengan [butuh info]. Baca dengan seksama apakah diperbolehkan
postingan yang agak menyimpang dari topik utama milis tersebut. Info penting
yang sebenarnya tidak terlalu relevan dengan milist tersebut ada juga yang
memfasilitasi dengan menambahkan [OOT] pada subject. Akan tetapi ingat bahwa
kata Out of Topic ini tidak otomatis menghalalkan kita untuk memposting sesuatu
yang tidak relevan dengan milis tersebut. Tertib dalam memposting akan membantu
teman kita yang tidak ingin membaca topik yang menyimpang dengan memakai filter
di email. Kewajiban dari seorang moderator adalah membuat aturan-aturan yang
disepakati bersama untuk komunikasi yang nyaman di milis.
2.
Setelah mengetik pesan, baca kembali pesan kita dan pikirkan kembali apakah
pesan yang kita tulis itu layak untuk disampaikan di milis yang mungkin
anggotanya ribuan orang. Untuk mengetahui member milis bisa diliat di web milis
tersebut. Milis antenna yang diikuti penulis mempunyai member lebih dari 2000.
3.
Hindari tanggapan yang sangat singkat misalnya “setuju”. Apakah manfaat kita
menanggapi seperti ini? Ingat bahwa pesan “setuju” akan dikirimkan ke seluruh
anggota yang mungkin adalah ribuan atau ratusan ribu email. Kalau kita
melakukannya berarti kita ikut andil dalam memperpadat trafik internet hanya
untuk sesuatu yang kurang bermanfaat. Orang lain yang membuka email kita juga tidak
mendapatkan manfaat apapun.
4. Jangan
pernah menyerang personality
Dalam beradu pendapat atau membahas suatu persoalan tidak ada keterkaitan antara persoalan tersebut dengan penulisnya, jadi jangan pernah menyerang pribadi tersebut. Argumentasi harus diarahkan terhadap isi pesan itu bukan terhadap kelemahan si penulisnya.
Dalam beradu pendapat atau membahas suatu persoalan tidak ada keterkaitan antara persoalan tersebut dengan penulisnya, jadi jangan pernah menyerang pribadi tersebut. Argumentasi harus diarahkan terhadap isi pesan itu bukan terhadap kelemahan si penulisnya.
5.
Kirim pesan melalui alamat email pribadi jika isi email kita tidak ada
kaitannya dengan member lain. Sering sekali dalam sebuah milis karena merasa
yang berpendapat adalah teman kuliahnya atau teman semasa kecil, lalu
menanyakan kabar lewat milis tersebut. Ingat ribuan orang mendapat email sampah
dari kita jika kita melakukan hal ini. Lebih bijaksana jika kira mengirimkan
email yang bersifat pribadi seperti contoh tersebut langsung ke orang yang
dituju.
6.
Attachment yang agak besar sebaiknya diupload pada web milis tersebut.
Keuntungan menggunakan fasilitas upload file di web milis itu yaitu attachment
tidak akan terkirim ke seluruh email peserta. bagi peserta yang quota emailnya
kecil tentu menjadi masalah tersendiri jika mendapat kiriman attachment yang
agak besar. Selain itu peserta lain dapat dengan mudah mendownload di web milis
tersebut jika sekiranya attacment itu penting. Jadi isi pesannya cukup
menjelaskan kalo ada attachment yang di upload di fasilitas File milis
tersebut.
7.
Sebelum menanyakan sesuatu sebaiknya melihat web milis terutama arsip pesan
yang telah ada. Sering kali pertanyaan sudah dijawab pada waktu lampau. Dengan
bermodal search pada hostori pesan dan membaca hal yang terkait akan membuat
milis yang kita ikuti tidak membahas hal-hal yang sebenarnya sudah pernah
didiskusikan. Dalam bertanya juga diharapkan dikemukakan latar belakang dan
permasalahan dengan jelas sehingga orang yang akan menjawab mengerti betul permasalahan
yang dihadapi penanya.
8.
Ingatlah pepatah “mulutmu adalah harimaumu”. Hal ini juga berlaku untuk menulis
pesan di milis, karena tulisan itu adalah penyambung lidah kita. Untuk itu
marilah berhati-hati dalam menulis. Dunia maya juga mempunyai aturan yang
efeknya juga bisa saja berujung pada masalah hukum jika ada yang mempersoalkan
tulisan kita.
Etika
komunikasi tersebut terutama untuk milis yang membernya tidak saling mengenal
semuanya. Untuk milis yang membernya saling mengenal misal milis teman-teman
satu angkatan kuliah pada jurusan tertentu akan mempunyai aturan yang lebih
flexible. Oleh karena anggota yang saling mengenal terkadang ejekan secara
pribadipun tidak masalah dalam konteks guyonan dan tidak keterlaluan.
Sekali
lagi sebenarnya etika komunikasi di
milis tidak jauh berbeda dengan etika komunikasi di
kehidupan sehari-hari. Semua tergantung pada kita sebagai member milis untuk
membuat milis lebih tertib dan bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar